Ibu Profesional dan Saya

Bismillah…

Pada saat mendapatkan informasi tentang adanya sayembara menulis blog oleh ibu profesional asia, saya merasa inilah cara untuk mengalirkan rasa yang selama ini saya rasakan.

Tahun 2019 ini saya bertekad menjadi lebih bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan. Saat menetapkan niat ini, memulainya dengan mengevaluasi diri dan keluarga.

Dalam sebuah obrolan santai berdua suami, kami membuat evaluasi terhadap misi keluarga. Hal apa yang sudah tercapai, kendala yang ditemui, usaha mengatasi. Hal apa yang perlu dikuatkan dan yang perlu dikurangi.

Sebenarnya kami tidak membuat misi baru, hanya melaksanakan yang sudah dibuat dan diperbaiki atau ditingkatkan demi visi keluarga.

Lepas obrolan santai dan panjang itu, saya pun melakukan evaluasi terhadap diri sendiri. Saya merasakan sebagai seorang ibu, kita menghadapi perjuangan panjang dalam menjalankan roda keluarga ini.

Sesungguhnya Alloh lah sebaik-baik penolong

Tanpa hidayah Nya, saya mungkin masih menjalani kehidupan sebagai ibu dan istri yang tanpa arah.

Tahun 2016 merupakan milestone awal perkenalan saya dengan komunitas Ibu Profesional. Seorang teman yang memiliki kepedulian yang sama akan keluarga dan pengasuhan mengajak saya mengikuti Kelas Matrikulasi IP Kota Bekasi batch #1. Saya pun langsung tertarik. Saat itu saya berpikir, komunitas wadah yang efektif untuk saling berbagi, saling membesarkan, saling belajar menghadapi tantangan keluarga.

Alhamdulillah, kelas matrikulasi dapat dijalankan dengan baik. Materi yang diberikan membangunkan saya dari tidur. Saya baru menyadari bahwa sebagai ibu kami memiliki tugas yang berat, namun tak ada yang tak mungkin untuk diatasi.

Usaha yang terencana, teratur dan konsisten akan membuahkan hasil yang baik. (Oleh-oleh kelas Matrikulasi)

Lulus kelas matrikulasi selanjutnya, masuk Kelas Bunda Sayang Batch #1. Di kelas ini saya merasakan perubahan sudut pandang tentang anak-anak dan suami.

Anak-anak dan suami adalah teman dalam tim yang sama

Sebelumnya saya merasa sendirian dalam menjalani peran ibu, merasa kesulitan menyelesaikan hal kecil dalam aktivitas rumah tangga dan terjebak dalam rutinitas panjang yang menjemukan. Alhamdulillah, terselesaikan dalam materi-materi kelas bunda sayang. Saya menyadari memang belum sempurna, tapi kami membangun pondasi yang benar.

My family my team

(Tagline materi bunda sayang yang kami adopsi menjadi tagline keluarga)

Kini, saya menanti kelas selanjutnya. Kelas Bunda Cekatan, entah kapan akan dimulai. Saya rindu dengan tantangannya.

Curahan kerinduan saya dapat dilihat rindu tantangan kelas online.

Selama masa menunggu dimulainya Kelas Bunda Cekatan, saya memilih ikut serta di rumah belajar (rumbel) Literasi. Inilah rumbel yang sesuai dengan passion saya. Tak banyak yang saya harapkan saat berada di rumbel ini. Saya hanya ingin menyalurkan kesenangan dalam menulis.

Alhamdulillah di Rumbel Literasi saya bisa mengekspresikan diri dan meng-upgrade kemampuan menulis menjadi bermanfaat. Kami diasah menulis dalam Buletin Rumbel Literasi yang terbit setiap bulan. Selain itu, ternyata partisipasi saya dalam kegiatan Rumbel membuahkan karya bersama teman-teman. Buku Antologi Baiti Jannatiy, menjadi karya pertama saya. Senangnya tak terkira. Alhamdulillah.

Lihat cerita saya tentang Belajar di Rumbel Literasi

Komunitas Ibu Profesional selama ini telah mengasuh (nurturing) keluarga kami melalui kelas matrikulasi, kelas bunda sayang, rumbel-rumbel, dan berbagai workshop serta kulwhap (kuliah whatsapp).

Dan sebagai keluarga, kami mencoba mengaplikasikannya dalam kegiatan nurturing family ala Qomfit Family.

Kegiatan Nurturing Family ala Qomfit Family :

Beribadah Bersama

Tugas utama seorang hamba di muka bumi adalah untuk beribadah kepada Alloh Ta’ala. Berkaitan dengan Misi keluarga juga, maka kami mengajak anak-anak senang beribadah sejak sedini mungkin. Ibadah selain bentuk ketaatan seorang mahluk, ia pun bentuk rasa syukur terhadap segala nikmat yang dikaruniakan Sang Khalik. Pergi ke masjid untuk sholat berjamaah atau mengikuti kajian agama bersama menjadi salah satu cara yang kami lakukan selama ini. Dan….yang penting, menanamkan bahwa ibadah bukan sebatas ritual. Memberikan sebagian rezeki bagi yang membutuhkan pun merupakan ibadah. Semoga bisa konsisten, ya.

Kemping

Kegiatan ini mulai dilakukan sejak tahun lalu. Dan kami pun ketagihan untuk melakukannya setiap bulan. Banyak hal yang bisa diperoleh dari kemping bersama keluarga. Utamanya adalah meningkatkan keterikatan emosional antar anggota keluarga dan menumbuhkan kemandirian.

Kami sempat ikut serta dalam kegiatan kemping yang diadakan rumbel Playdate IP Kota Bekasi.

Ceritanya bisa dilihat di Kemah Keluarga Bersama Playdate.

Ekspresikan cintamu

Setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam mengekspresikan rasa cinta dan sayang terhadap anggota keluarganya. Yang terpenting, perasaan ini perlu diungkapkan secara jelas, sehingga yang menerimanya pun mengetahuinya. Jangan sampai ya, ada istilah “aku kan sayang sama kamu, masa kamu ga tau?”.

Cara yang kami lakukan diantaranya, pelukan pagi hari, sebelum berangkat kerja atau sekolah. Dalam kondisi apapun wajib dilakukan. Ada juga pelukan malam, menjelang tidur. Selain itu, beragam ekspresi sayang lainnya. Seperti kartu ucapan yang dibuat anak-anak.

No TV & Handphone!

Tanpa televisi dan gawai. Yup! Benar-benar kegiatan saling mendedikasikan hanya untuk setiap anggota keluarga. Biasanya selepas sholat magrib. Kegiatannya bisa hanya sekedar ngobrol santai, atau main panjat pinang, atau melukis mewarnai atau apapun yang dilakukan bersama.

Manfaatnya mengeratkan hubungan diantara setiap anggota keluarga. Disinilah sering tercipta tawa lepas ataupun derai airmata. Love this moment.

Nah, itu cerita saya. Keluarga kami masih jauh dari sempurna tapi kami yakin on the right track!

Bersama Ibu Profesional kami tumbuh berkembang saling memberi manfaat. Aamiin.

#IbuProfesionalASIA

#1stAnniversaryIPAsia

 

Tinggalkan komentar